JAKARTA--MICOM:
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah saatnya berbenah. Induk olahraga sepak bola itu harus segera mereformasi diri agar karut-marut sepak bola Tanah Air selesai.
Sebanyak 15 kelompok suporter Indonesia yang tergabung dalam Aliansi Supporter Indonesia (ASI) melakukan aksi keprihatinan bagi PSSI melalui acara Jambore Perubahan Sepak Bola Indonesia. Mereka sudah jengah atas karut-marutnya persepakbolaan Indonesia yang tak kunjung tuntas.
Ada delapan butir tuntutan ASI. Mereka menuntut restrukturisasi segera terjadi di PSSI, menolak politisasi sepak bola, PSSI harus dipimpin oleh orang independen, mengembalikan fungsi APBD sesuai aturannya. Selain itu, ASI juga menuntut uji kelembagaan secara independen, memberikan izin kepada setiap kompetisi profesional untuk perkembangan sepak bola Tanah Air, dan menolak calon ketua umum PSSI yang memiliki masalah hukum.
"Jelas kami menuntut terjadinya reformasi i tubuh PSSI. Saat ini PSSI sedang menjalani munas, aksi jambore ini sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap lembaga sepakbola yang kami cintai," ungkap Nanang Ariyadi, Ketua Aliansi Suporter Indonesia, Kamis (20/1).
Jambore Perubahan Sepak Bola Indonesia digelar di Tugu Proklamasi bersamaan dengan Munas PSSI di Bali pada 20-24 Januari 2011. Dalam aksinya, Kamis (20/1), para supporter sepak bola yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia itu membacakan deklarasi bersama.
Deklarasi itu menuntut perubahan atau transformasi segera terjadi di PSSI. Kemudian acara Jambore dilanjutkan dengan penyampaian unek-unek seluruh suporter. Sementara itu, aksi di Bundaran Hotel Indonesia (15/1), ASI siap menarik dukungan jika Nurdin Halid dan pengikut-pengikutnya tetap kembali berkuasa di PSSI, setelah Musyawarah Nasional (Munas) PSSI pada 20-24 Januari 2011.
"Kami sangat mengharapkan kepada seluruh klub-klub dan pengurus PSSI daerah peserta Musyawarah Nasional (Munas) PSSI agar membuka mata hati. Kondisi sepak bola Indonesia sudah karut-marut. PSSI butuh figur baru yang bersih, independen, dan tidak cacat moral," ungkapnya.
Meski tekanan publik agar Nurdin Halid mundur dari jabatannya berhembus kencang, namun ternyata tak semua Pengurus Daerah punya suara yang sama. Muncul dugaan, munas tahunan ini ingin memperpanjang masa jabatan Nurdin.
"Tidak ada tawar-menawar lagi soal pengurus PSSI. Mereka harus diganti. Kami juga terus menggalang dukungan dari berbagai kelompok suporter yang menghendaki perubahan untuk sepak bola kita," ujar Richard Ahmad Supriyanto, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jakmania.
Munas tahunan PSSI yang digelar di Denpasar, Bali dimulai hari ini. Salah satu agenda penting dalam Munas Tahunan PSSI adalah membahas persoalan jabatan Ketua Umum yang disandang oleh Nurdin Halid. Ini merupakan acara rutin otoritas sepak bola nasional itu, yang di antaranya membahas soal evaluasi 2010, proyeksi 2011 dan agenda lain yang mungkin dibawa oleh anggota kongres pemegang hak suara. (*/OL-2)
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah saatnya berbenah. Induk olahraga sepak bola itu harus segera mereformasi diri agar karut-marut sepak bola Tanah Air selesai.
Sebanyak 15 kelompok suporter Indonesia yang tergabung dalam Aliansi Supporter Indonesia (ASI) melakukan aksi keprihatinan bagi PSSI melalui acara Jambore Perubahan Sepak Bola Indonesia. Mereka sudah jengah atas karut-marutnya persepakbolaan Indonesia yang tak kunjung tuntas.
Ada delapan butir tuntutan ASI. Mereka menuntut restrukturisasi segera terjadi di PSSI, menolak politisasi sepak bola, PSSI harus dipimpin oleh orang independen, mengembalikan fungsi APBD sesuai aturannya. Selain itu, ASI juga menuntut uji kelembagaan secara independen, memberikan izin kepada setiap kompetisi profesional untuk perkembangan sepak bola Tanah Air, dan menolak calon ketua umum PSSI yang memiliki masalah hukum.
"Jelas kami menuntut terjadinya reformasi i tubuh PSSI. Saat ini PSSI sedang menjalani munas, aksi jambore ini sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap lembaga sepakbola yang kami cintai," ungkap Nanang Ariyadi, Ketua Aliansi Suporter Indonesia, Kamis (20/1).
Jambore Perubahan Sepak Bola Indonesia digelar di Tugu Proklamasi bersamaan dengan Munas PSSI di Bali pada 20-24 Januari 2011. Dalam aksinya, Kamis (20/1), para supporter sepak bola yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia itu membacakan deklarasi bersama.
Deklarasi itu menuntut perubahan atau transformasi segera terjadi di PSSI. Kemudian acara Jambore dilanjutkan dengan penyampaian unek-unek seluruh suporter. Sementara itu, aksi di Bundaran Hotel Indonesia (15/1), ASI siap menarik dukungan jika Nurdin Halid dan pengikut-pengikutnya tetap kembali berkuasa di PSSI, setelah Musyawarah Nasional (Munas) PSSI pada 20-24 Januari 2011.
"Kami sangat mengharapkan kepada seluruh klub-klub dan pengurus PSSI daerah peserta Musyawarah Nasional (Munas) PSSI agar membuka mata hati. Kondisi sepak bola Indonesia sudah karut-marut. PSSI butuh figur baru yang bersih, independen, dan tidak cacat moral," ungkapnya.
Meski tekanan publik agar Nurdin Halid mundur dari jabatannya berhembus kencang, namun ternyata tak semua Pengurus Daerah punya suara yang sama. Muncul dugaan, munas tahunan ini ingin memperpanjang masa jabatan Nurdin.
"Tidak ada tawar-menawar lagi soal pengurus PSSI. Mereka harus diganti. Kami juga terus menggalang dukungan dari berbagai kelompok suporter yang menghendaki perubahan untuk sepak bola kita," ujar Richard Ahmad Supriyanto, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jakmania.
Munas tahunan PSSI yang digelar di Denpasar, Bali dimulai hari ini. Salah satu agenda penting dalam Munas Tahunan PSSI adalah membahas persoalan jabatan Ketua Umum yang disandang oleh Nurdin Halid. Ini merupakan acara rutin otoritas sepak bola nasional itu, yang di antaranya membahas soal evaluasi 2010, proyeksi 2011 dan agenda lain yang mungkin dibawa oleh anggota kongres pemegang hak suara. (*/OL-2)
Penulis : Daniel Wesly Rudolf
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/20/197330/33/4/Reformasi-PSSI-Harga-Mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar